Benyamin juga menyoroti kenaikan harga beras di pasar saat ini, sehingga langkah-langkah cepat diperlukan untuk menstabilkannya.
“Dengan harga beras saat ini berkisar antara 11 hingga 15 ribu rupiah per kilogram, saya telah bekerja sama dengan daerah penghasil beras untuk mengantisipasi fluktuasi harga. Selain dari Cadangan Beras Pemerintah, kami juga akan melakukan intervensi melalui operasi pasar dan kerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) serta pihak terkait lainnya untuk menstabilkan harga beras selama persediaan di pasar tetap terjaga. Kami juga telah melaksanakan berbagai kegiatan bazar murah,” jelasnya.
Selain itu, Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga melakukan upaya stimulus melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan di daerah tersebut, yang semakin meluaskan cakupan bantuan dan membantu menekan angka inflasi.
“Intinya adalah mengurangi beban pengeluaran rumah tangga agar inflasi terjaga dan konsumsi masyarakat tetap stabil,” tegas Benyamin.
Dia juga menegaskan pentingnya data penerima manfaat yang akurat, mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang dapat berubah dari waktu ke waktu.
“Oleh karena itu, setiap bulan kami melakukan pemutakhiran data bersama Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Sosial, Camat, dan Lurah. Artinya, mereka yang sudah keluar dari garis kemiskinan atau tidak lagi memenuhi kriteria tidak akan termasuk dalam penerima manfaat,” jelas Benyamin.
