Selain itu, unit ini menggunakan sistem lifting yang dioperasikan secara manual dengan menekan tombol-tombol, mulai dari menurunkan tangga, menyorongkan tumpuan kursi roda ke tangga dan menaikkannya.
Di dalam bus, kursi roda akan diikat dengan tali pengaman di titik-titik pengait yang tersedia di deck armada. Tujuannya agar kursi tidak bergerak saat bus beroperasi.
Unit armada ini mampu menampung tujuh siswa pengguna kursi roda. Armada juga dilengkapi kamera pengawas (CCTV) yang terhubung ke Ruang Kendali Utama (RKU) di Kantor UPAS, sehingga petugas RKU dapat memantau seluruh aktivitas di dalam unit saat melaksanakan pelayanan.
Armada ini juga dilengkapi lantai taktil atau guiding block yang berguna sebagai panduan berjalan para siswa penyandang disabilitas tunanetra.
“Bus khusus ini memang didesain untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pelajar penyandang disabilitas. Selain itu, pengadaan armada ini juga melibatkan Tim Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta,” tandas Faris.
(beritajakarta.id)